Utara (chap 1)

Birmingham, United Kingdom.
December , 15th 2013

Bumi baru sampai dari pekerjaanya, sekitar pukul sembilan malam. Ia mulai memasuki penthouse yang sudah ia tempati sekitar setahun yang lalu. Penthouse yang ia beli dari hasil jerih payahnya sendiri. Bumi mulai melepas mantel dan juga jas kerjanya. Di luar, salju sudah mulai turun, bahkan sudah mulai menutupi beberapa ruas jalan. Dengan tas kerja yang masih menggantung di lengan kanannya, Bumi mulai melonggarkan dasinya dan melepas satu kancing paling atas pada kemejanya itu, sambil membuka sepatu kerjanya dan mengganti dengan sandal rumah. Biasanya jika ia datang ia akan melihat isterinya tersenyum manis menyambut kepulangannya, sambil membantu ia mengambil tas kerja dan melepas jasnya.
Namun sekarang, ia malah melihat wanitanya tengah termangu memandangi malam dari jendela besar disudut apartemennya. Setelah menaruh mantel, jas, dan juga tasnya, Bumi berjalan menghampiri wanitanya itu dan membuat gerakan melingkar dengan kedua lengannya pada perut Murai, menyandarkan kepalanya tepat diatas bahu isterinya itu, jemari Bumi mulai menyingkirkan helaian rambut yang menutupi leher wanitanya, sesekali ia mencuri cium pipi wanitanya yang mulai memerah, wajar saja ini sudah memasuki musim dingin. Dan Bumi mendapatkan kehangatan berkali lipat dari wanitanya ini, kehangatan yang menggantikan dinginnya cuaca diluar sana.
“melamun lagi, hmm?” Bumi bertanya sambil mengenduskan penciumannya pada lekukan lehe Continue reading